Bangkit Dari Rasa Kesepian

Psikologi / 11 November 2009

Kalangan Sendiri

Bangkit Dari Rasa Kesepian

Tammy Official Writer
6372
\"Loneliness\"Dalam teori dan prakteknya, ada sedikit perbedaan antara orang yang kesepian dan yang sedang menghadapi keadaan sepi. Misalkan saat seisi rumah sedang pergi dan kita harus berada di rumah karena ada hal yang harus dikerjakan, pada saat itu bisa jadi kita hanya menghadapi keadaan yang tak ramai atau sendirian, tapi belum tentu pas untuk disebut orang yang kesepian. Merasa kesepian bisa saja terjadi pada saat keadaan ramai atau sepi karena kesepian lebih terkait dengan persoalan losing relationship atau persoalan jiwa/batin.

Kesepian bisa dialami secara sosial atau emosional. Secara sosial bisa terjadi seperti contoh di atas. Kesepian model ini bersifat sementara dan tak akan membahayakan sejauh kesepian itu dikelola secara positif.

Yang perlu diwaspadai justru adalah munculnya kesepian emosional. Hal ini bisa terjadi ketika kita merasa hidup ini kurang punya arti / makna (contented), atau tidak memiliki hubungan yang membahagiakan. Ini bisa terjadi pada saat seseorang mengalami putus cinta, perceraian, atau gagal dalam mencapai sesuatu, misalkan gagal menjadi anggota DPR, dan lain-lain hingga muncul perasaan "telah dihempaskan."

Baik kesepian sosial dan emosional masih bisa diatasi atau setidaknya dikurangi asalkan ada proses yang kita jalani. Proses yang dibutuhkan itu antara lain:
1. Buat program pengembangan diri yang benar-benar bisa kita capai dan menurut kita akan membuat hidup lebih bermakna alias standar prestasi menurut ukuran kita sendiri.
2. Jalankan prosesnya secara terus-menerus sesuai keadaan kita. Seimbangkan antara mengejar target dan kepasrahan pada Tuhan.
3. Lakukan usaha yang bisa mendukungnya, misalkan membaca buku, bergaul dengan orang-orang yang bisa membuka jalan, dan seterusnya.
4. Mulai berpikir secara spiritual atau makna hidup, terutama hal-hal yang tak kita inginkan, misalkan kegagalan, musibah, dan lain-lain.
5. Perbanyak kebaikan pada orang lain, misalkan menolong, mengunjungi dan menghibur teman, dan lain-lain. Percayalah apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Ketika kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan.

\"Loneliness\"Jika itu bisa kita lakukan, lama kelamaan akan muncul kualitas hubungan yang bermakna antara kita dengan diri sendiri sehingga dapat mengurangi munculnya kesepian emosional. Adapun untuk mengatasi kesepian sosial, kita bisa menjalankan beberapa hal di bawah ini:
1. Tambah kontak sosial dengan orang sekitar yang kerap kita temui, misalkan tetangga, rekan di kantor, atau di organisasi sosial.
2. Jalankan kegiatan tambahan yang tak mengundang persoalan, misalkan menonton film, membaca buku, atau mencari bahan yang berguna di internet.
3. Memperbaiki penampilan fisik supaya lebih pede dalam bergaul, misal menjadi lebih bersih, pakaian yang lebih mendukung, dan seterusnya.
4. Menjalin hubungan yang lebih dalam terhadap orang-orang sekitar, tak sekedar say hello.
5. Memunculkan cinta baru. Hilangnya cinta bukan karena ada orang lain yang mengambilnya tetapi karena kita tidak memunculkan yang baru.

Sumber : e-psikologi.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami